Artikel

FAKTA DAN MITOS SEPUTAR DBD

Desember

*Demam Berdarah Dengue (DBD): Fakta dan Mitos yang Perlu Anda Ketahui*

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit serius yang sering terjadi di daerah tropis seperti Indonesia, terutama saat musim hujan. Selaku Founder *Hafira Skincare* *, dr Firda, SpDVE, FINSDV, FAADV* menyarankan agar masyarakat waspada akan bahaya penyakit DBD ini.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meski telah banyak informasi yang beredar, masyarakat masih sering terjebak oleh mitos yang salah. 

Berikut ini adalah beberapa fakta dan mitos seputar DBD yang perlu Anda pahami.

*Fakta Tentang DBD*

1. DBD Disebabkan oleh Virus Dengue

Virus dengue terdiri dari empat serotipe berbeda (DENV-1 hingga DENV-4). Setelah terinfeksi satu serotipe, tubuh menjadi kebal terhadap serotipe tersebut, tetapi tidak untuk serotipe lainnya. Ini membuat seseorang dapat terkena DBD lebih dari sekali.

2. Nyamuk Aedes aegypti Adalah Vektor Utama

Nyamuk Aedes aegypti, yang aktif pada pagi hingga sore hari, adalah penyebar utama virus dengue. Nyamuk ini berkembang biak di genangan air bersih seperti di pot bunga, bak mandi, atau botol bekas.

3. Gejala DBD Tidak Selalu Sama

Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, dan munculnya bintik-bintik merah di kulit. Pada kasus parah, pasien dapat mengalami syok yang berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

4. Tidak Ada Obat Spesifik untuk DBD

Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk mengatasi virus dengue. Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi, seperti menjaga cairan tubuh tetap seimbang.

*Mitos Tentang DBD*

1. Mitos: *Air yang Menggenang di Selokan Bisa Jadi Sarang Nyamuk*

Fakta: Nyamuk Aedes aegypti lebih suka bertelur di air bersih, bukan di air kotor seperti yang ada di selokan. Oleh karena itu, genangan air bersih di sekitar rumah lebih berisiko menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

2. Mitos: *DBD Selalu Disertai dengan Bintik Merah*

Fakta: Tidak semua penderita DBD mengalami bintik merah. Gejala ini tergantung pada kondisi tubuh masing-masing individu. Beberapa penderita bahkan bisa mengalami DBD tanpa gejala khas.

3. Mitos: *Antibiotik Dapat Mengobati DBD*

Fakta: DBD disebabkan oleh virus, sehingga antibiotik tidak efektif dalam mengobati penyakit ini. Antibiotik hanya berguna untuk infeksi bakteri, bukan virus.

4. Mitos: *DBD Tidak Berbahaya Jika Ditangani Cepat*

Fakta: Meskipun perawatan dini dapat mencegah komplikasi, DBD tetap berbahaya. Beberapa pasien dapat mengalami kondisi parah seperti dengue shock syndrome yang membutuhkan perawatan intensif.

5. Mitos: *Nyamuk Hanya Menggigit di Malam Hari*

Fakta: Nyamuk Aedes aegypti aktif pada pagi hingga sore hari, terutama dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

Cara Mencegah DBD

1. Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M)

Langkah ini penting untuk mencegah perkembangan nyamuk. Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah.

2. Menggunakan Kelambu dan Lotion Anti-Nyamuk

Lindungi diri dan keluarga Anda dari gigitan nyamuk, terutama di area rawan.

3. Memasang Perangkap Nyamuk

Gunakan alat atau perangkap untuk mengurangi populasi nyamuk di lingkungan Anda.

4. Fogging

Lakukan fogging secara berkala di lingkungan yang memiliki kasus DBD untuk membunuh nyamuk dewasa.

*Kesimpulan*

Penting bagi masyarakat untuk memahami fakta dan membedakan mitos terkait DBD agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam pencegahan dan penanganan penyakit ini. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran, kita dapat bersama-sama menekan angka kasus DBD di Indonesia.

More info:

Hafira Skincare Surabaya

📍 Jl. Ketintang Timur PTT III No. 46 

📞 (031) 8291345 atau 081703060837

Hafira Skincare Bangil

📍 Jl. Pattimura No. 2

📞 (0343) 741191 atau 087854882878

📱Hotline : 081252097678

Dr. Firda N. Kusdwiharto, Sp. KK, FINSDV

Founder Klinik Spesialis Kulit & Kelamin, Estetika dan Anti Aging